29 Mei, 2012

Nurdin Urbayani di Majalah Al Abidin



Di pagi yang cerah, di sela keriangan bermain anak-anak TKII Al Abidin , seorang wali murid berpakaian sederhana membuka pintu gerbang TK. Rupanya beliau hendak mengantar putranya bersekolah di sana. Namun, didapatinya, pintu gerbang itu telah rusak, seret, dan sebagian papan sengnya telah terbuka. Beberapa menit kemudian datang para tukang las, atas permintaan langsung bapak wali murid tersebut, yang akhirnya menyulap pintu gerbang TKII menjadi lebih layak fungsi sampai saat ini. Bapak itulah yang bernama lr. Drs.H. Nurdin Urbayani, MM, sosok kharismatik dan low profile ini adalah putra ke-5 dari Bapak Haji Suparno Zainal Abidin, pendiri Yayasan Al Abidin. 

Semasa kecil, beliau tinggal di Nusukan, daerah dengan lingkungan masyarakat yang masih "kehitam-hitaman", kata beliau. Di sini, beliau menghabiskan masa pendidikan dasarnya dengan bersekolah di dua tempat, pagi di Sekolah Dasar dan sorenya di Madrasah Diniyah. Meskipun beliau mengaku "nakal" sebagalmana nakalnya anak ­anak, tetapi bakti beliau terhadap orang tua patut dijadikan teladan. Di sela-sela waktu belajar dan bermainnya, Nurdin kecil masih mau menyempatkan waktunya dari jam 5 sore sampai jam 9 malam untuk membantu ibu berjualan susu segar. Sisa susu yang tidak habis terjual, dihabiskannya, sehingga postur badannya berbeda dari saudara-saudaranya, lebih besar, kelakar beliau.

Dibawah asuhan dan didikan penuh disiplin militer dari ayah beliau yang tentara, Pak Haji Suparno Z.A , Nurdin kecil tumbuh menjadi seorang yang ulet namun religius. Jika malas ngaji atau malas sholat ke masjid, Bapak langsung turun tangan dengan sabuk tentaranya untuk mengingatkan anak-anak akan kewajibannya kepada Allah

Kecintaan Pak Nurdin terhadap ilmu dan ketaatan beliau terhadap orang tua jugalah yang membuat beliau sabar dan kerasan menghabiskan masa remajanya untuk nyantri di Pondok Ngruki selama 6 tahun. Sementara, kata beliau, kakak-kakaknya tidak ada yang sebetah itu berada dilingkungan pondok. Itulah sebabnya, di kelak kemudian hari, banyak posisi-posisi penting yang diamanahkan kepada beliau di Yayasan Al Abidin dan unit-unit usahanya.

Melihat kesuksesan usaha keluarga Pak Haji Parno —dalam bisnis produk-produk berbahan plastik, banyak hal menarik yang patut kita pelajari. Pelajaran yang mengingatkan kita akan pentingnya usaha keras, ikhtiar dan doa sebagai kunci meraih kesuksesan dunia akhirat. Saat masih menjadi tentara, demi memenuhi kebutuhan sehari-hari, setelah pulang dari tugas kemiliterannya, Pak Haji Parno selalu melepaskan seragam tentaranya berganti dengan baju keseharian, kemudian naik truk dan berjualan plastik ke Surabaya. 

Kepada anak-anak beliau Pak Haji tidak pernah mendidik mereka untuk hanya "ngathung" dari orang tua. Sejak kecil, jiwa wirausaha telah ditanamkan kepada anak­anaknya. Uang sangu saat sekolah dan kuliah harus didapatkan dan diusahakan sendiri oleh mereka, entah dengan berjualan atau berbisnis kecil-kecilan dengan cara yang halal. Begitupun Pak Nurdin, segala macam profesi pernah beliau jajal, dari berjualan mantol saat masih kuliah di UGM, menawarkan plastik mika door to door, berjualan bensin, bahkan kerja di bengkel pun pernah beliau coba.

Kini, hasil dari usaha dan doa itu telah dituai. Namun, prinsip zuhud dan menjauhi hubuddunya masih beliau pegang. " Kalau mendapat harta, jangan taruh harta di hati, cukup di tangan saja. Karena jika harta itu hilang, sakitnya cuma di tangan, tidak sampai ke hati.

Jangan mengejar dunia, karena semakin dikejar, akan membuat haus senantiasa. Sebaliknya, jika akhirat yang kita kejar, maka dunia itu akan mengikut pada kita dengan sendirinya."

Terakhir, pesan beliau sebagai Dewan Pembina di Yayasan Al Abidin, kemajuan yang didapat dari berbagai unit usaha, seperti pabrik, kopontren, BMT,dll serta kemajuan dakwah pendidikan seperti TKII dan SDII, (SMPII - Revisi) semuanya berawal dari masa-masa susah dan penuh perjuangan keras. Oleh karena itu JAGA KEIKHLASAN, jangan cuma berorientasi pada materi semata. Semoga semua itu menjadi ladang pahata yang bisa kita tuai di akhirat kelak... Terimakasih Bapak, karena telah menginspirasi kami, para pemuda, untuk meneladani perjuangan hidup dan keikhlasan hati Bapak...[dna]


20 Maret, 2012

Muhammad, Sang Pengusaha Sukses


Hidayatullah.com--TRADISI ritual peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang dikenal dengan Maulid Nabi sudah menjadi budaya keagamaan di kalangan masyarakat Indonesia. Bahkan Maulid Nabi sudah dijadikan sebagai hari besar di negeri ini, yang berarti adalah hari libur nasional.
Bulan ini, tepatnya 15 Februari 2011, adalah tepat 12 Rabiul Awwal 1432 H pada penanggalan Islam (Hijriah) adalah hari kelahiran seorang Manusia Agung bernama Muhammad pembawa agama perdamaian untuk seluruh umat manusia.
Kelahiran Nabi sebenarnya tidak termasuk hari besar jika dilihat dari pandangan al-Qur’an dan al-Hadist. Namun, biasanya, peringatan Maulid Nabi dimaksudkan sebagai momentum untuk mempelajari dan merenungi kembali perjalanan hidup beliau sebagai seorang Rasul sekaligus sebagai manusia biasa yang sukses dalam berbagai sisi kehidupan.
Rasulullah adalah potret pribadi sukses dalam menjalani kehidupan yang harus menjadi panutan bagi umat manusia.
Sirah Nabi adalah living model yang diinginkan Allah untuk diimplementasikan oleh tiap pribadi muslim sejati. Jadi perayaan Maulid Nabi bukan sekedar kegembiraan atas kehadiran beliau dalam sejarah tapi yang lebih penting dari semua itu adalah bagaimana memahami perjalanan hidup beliau secara utuh, sempurna dan menyeluruh sehingga menjadi panutan dalam membangun peradaban umat manusia.
Dengan momentum Maulid Nabi ini, penulis ingin menghadirkan satu dimensi kehidupan Rasulullah yang jarang dibahas oleh para da’i dan muballig yaitu kesuksesan Muhammad sebagai seorang pedagang. Muhammad bukan hanya sukses dalam berdakwah, memimpin negara dan rumah tangga tapi juga sukses dalam membangun usaha. Muhammad bukan hanya disegani sebagai pemuka agama dan pemimpin negara tapi juga disegani sebagai saorang saudagar yang memiliki jangkauan jaringan bisnis dan pangsa pasar yang luas serta pelanggang yang banyak.
Muhammad sebagai pemimpin bisnis dan entrepreunership dijelaskan secara gamblang di dalam buku Dr. Syafi’i Antonio dengan judul “Muhammad SAW Super Leader Super Manager”. Buku tersebut menguraikan bahwa masa berbisnis Muhammad yang mulai dengan intership (magang), business manager, investment manager, business owner dan berakhir sebagai investor relative lebih lama (25 tahun) dibandingkan dengan masa kenabiannya (23 tahun). Nabi Muhammad bukan hanya figur yang mendakwakan pentingnya etika dalam berbisnis tapi juga terjun langsung dalam aktifitas bisnis.
Sang manager
Sejak kecil tepatnya saat berumur 12 tahun, Muhammad sudah diperkenalkan tentang bisnis oleh pamannya, Abu Thalib, dengan cara diikutsertakan dalam perjalanan bisnis ke Suriah.
Pengalaman perdagangan (magang) yang diperoleh Muhammad dari pamannya selama beberapa tahun manjadi modal dasar baginya disaat memutuskan untuk menjadi pengusaha muda di Mekah. Beliau merintis usahanya dengan berdagang kecil-kecilan di sekitar Ka’bah.
Dengan modal pengalaman yang ada disertai kejujuran dalam menjalankan usaha bisnisnya, nama Muhammad mulai dikenal dikalangan pelaku bisnis (investor) di Mekah.
Dalam kurung waktu yang tidak cukup lama, Muhammad mulai menampakkan kelihaiannya dalam menjalankan usaha perdagangan bahkan beberapa investor Mekah tertarik untuk mempercayakan modalnya untuk dikelolah oleh Muhammad dengan prinsip bagi hasil (musyarakah-mudharabah) maupun penggajian. Pada tahapan ini Muhammad telah beralih dari business manager (mengelola usahanya sendiri) menjadi investment manager (mengelola modal investor).
Dengan modal yang sudah relatif besar, Muhammad memiliki kesempatan untuk ekspansi bisnis untuk menjangkau pusat perdagangan yang ada di Jazirah Arab. Kejujuran beliau dalam berbisnis sehingga dikenal olah para pelaku bisnis sebagai Al-Amin menjadi daya tarik bagi kalangan investor besar untuk menginvestasikan modalnya kepada Muhammad, salah satu di antaranya adalah Khadijah yang di kemudian hari menjadi Istri pertama beliau.
Di usia 25 tahun, usia yang masih rekatif mudah, Muhammad menikah dengan Khadijah, seorang pengusaha sukses Mekah. Secara otomatis Muhammad menjadi pemilik sekaligus pengelola dari kekayaan Khadijah. Penggabungan dua kekayaan melalui pernikahan tersebut tentunya semakin menambah usaha perdagangan mereka baik secara modal maupun penguasaan pangsa pasar. Pada tahapan ini Muhammad sudah menjadi business owner.
Setelah Muhammad menikah dengan Khadijah, beliau semakin gencar mengembangkan bisnisnya melalui dengan ekspedisi bisnis secara rutin di pusat-pusat perdagangan yang ada di jazirah Arab, beliau intens mengunjungi pasar-pasar regional maupun Internasional demi mempertahankan pelanggan dan mitra bisnisnya. Jaringan perdagangan beliau telah mencapai Yaman, Suriah, Busara, Iraq, Yordania, Bahrain dan kota-kota perdagangan Arab lainnya.
Saat menjelang masa kenabian (berumur 38 tahun) di mana waktunya banyak dihabiskan untuk merenung beliau telah sukses menjadi pedagang regional dimana wilayah perdagangannya meliputi Yaman, Suriah, Busra, Iraq, Yordania, Bahrain dan kota-kota perdagangan Jazirah Arab lainnya. Pada tahapan in beliau telah memasuki fase yang menurut Robert T Kiyosaki disebut financial freedom.
Kehebatan berbisnis Muhammad bisa dilihat dalam sebuah riwayat yang menceritakan bahwa beliau pernah menerima utusan dari Bahrain, Muhammad menanyakan kepada Al-Ashajj berbagai hal dan orang-orang yang terkemuka serta kota-kota yang terkemuka di Bahrain. Pemimpin kabilah tersebut sangat terkejut atas luasnya pengetahuan geografis serta sentral-sentral komersial Muhammad. Kemudian al-Ashajj berkata “sungguh Anda lebih mengetahu tentang negeri saya daripada saya sendiri dan anda pula lebih banyak mengetahui pusat-pusat bisnis kota saya dibanding apa yang saya ketahu. Muhammad menjawab “saya telah diberi kesempatan untuk menjelajahi negeri anda dan saya telah melakukannya dengan baik.” (Syafi’i Antonio, 2007).
Demikianlah perjalanan sukses bisnis Muhammad sebelum resmi menjadi seorang Nabi yang jarang disampaikan kepada generasi-generasi muda di saat perayaan Maulid Nabi. Pemahaman yang utuh tentang biography kehidupan beliau akan menghindarkan terjadinya pemahaman yang sempit tentang diri Rasulullah. Banyak orang yang mengaggap Rasulullah sebagai orang yang miskin padahal justru sebaliknya beliau adalah sosok pebisnis yang sukses.
Melalui momentum Maulid Nabi ini kiranya perlu mengangkat tema kesuksesan Muhammad sebagai pelaku bisnis demi memacu munculnya pengusaha-pengusaha muda di kalangan Muslim. Sebenarnya negeri ini memiliki tokoh-tokoh agama sekaligus pengusaha sukses, sebut saja misalnya, tokoh nasional K.H. Ahmad Dahlan dengan usaha batiknya. Bahkan dalam sejarah gerakan kemerdekaan Indonesia kita mengenal tokoh-tokoh agama yang terhimpun dalam Syarikat Dagang Indonesia.
Sebagaimana kita ketahui jumlah wirausahawan di Indonesia masih relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara maju di dunia. Dari total penduduk Indonesia, 231, 83 juta jiwa hanya sekitar 2 persen saja yang berwirausaha atau sebesar 4, 6 juta. Tentunya jumlah ini sangat kecil sekali jika negeri ini menginginkan penduduknya untuk semakin kuat dan mandiri secara ekonomi.
Negara-negara maju relative memiliki persentasi wirausahawan yang relatif tinggi dari jumlah penduduknya. Persentase penduduk Singapura yang berwirausaha mencapai 7 persen, China dan Jepang 10 persen dari total jumlah penduduk mereka. Sedangkan yang tertinggi adalah Amerika Serikat sebesar 11, 5-12 persen.
Melalui perayaan Maulid Nabi ini, kita perlu mengkampanyeka pentingnya berwirausaha seperti apa yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai solusi untuk menyelesaikan persoalan umat yaitu kemiskinan dan pengangguran. [Ali RamaPeneliti ISEFID (Islamic Economic Forum for Indonesia Development)]

07 Oktober, 2010

MENJAGA KEUTUHAN BISNIS MILIK KELUARGA

Konflik antaranggota keluarga pemilik bisnis memang acapkali terjadi di perusahaan-perusahaan yang masih kental aroma family business-nya. Apalagi bila generasi pendiri (pertama) sudah meningggal dunia, potensi konflik begitu terbuka.

Banyak hal bisa jadi pemicu. Mulai dari meributkan pembagian laba usaha, rebutan jabatan strategis, perbedaan pandangan soal strategi dan arah bisnis, hingga ribut karena masuknya pihak ketiga, entah itu campur tangan menantu atau besan. Dan yang paling tragis, bila konflik itu berujung pada dijualnya perusahaan ke pihak lain agar uang hasil penjualan bisa dibagi-bagi. Solusi yang sebenarnya sangat sesaat. Bukan win-win, tetapi justru lost-lost.

Karena itu, amatlah menarik belajar dari perusahaan keluarga yang bisa terus berkembang dan rukun meski telah beralih generasi seperti PT Jamu Jago Semarang, PT Sariayu Martha Tilaar, Garudafood (Grup Tudung), Grup Risjadson dan PT Sido Muncul. Mereka bisa membuktikan, dengan keharmonisan hubungan di antara semua anggota keluarga pemilik, bisnis bisa berkembang dengan arah positif. Tentu saja, keharmonisan hubungan itu tidak datang sendiri, melainkan mesti diciptakan, baik melalui sistem maupun budaya. Dan soal kiat-kiat seperti ini, tiap perusahaan punya cara berbeda.

Martha Tilaar, Presdir Sariayu Martha Tilaar Group, juga menyadari bahwa potensi konflik akan selalu terjadi dan tidak mungkin dihindari. “Tapi semua konflik selalu kami bicarakan dan semua keputusan harus bertujuan harmonisasi keluarga serta mengutamakan kepentingan bersama. Pertimbangannya harus demi kemajuan perusahaan karena kami pun bertanggung jawab atas hidup para karyawan,” papar Martha.

Dia melihat keterbukaan dan sikap saling memercayai merupakan elemen paling penting untuk mereduksi kemungkinan munculnya konflik. “Keluarga kami cukup terbuka dan saling percaya satu sama lain. Misalnya, saya sangat percaya kepada adik saya yang menjaga keuangan perusahaan. Tapi beliau juga memercayai saya untuk bermimpi dan mencipta agar perusahaan ini terus berkembang,” Martha menjelaskan.

Tak hanya itu. Untuk meminimalisasi konflik, juga harus ada kesepakatan dalam keluarga yang menyatakan hak, kewajiban dan peran masing-masing anggota keluarga karena hal itu akan menjadi pedoman dan etika bersikap. Jadi, di luar dari sistem dan kebijakan manajemen yang ditetapkan direksi perusahaan, keluarga juga membuat aturan yang hanya mengikat anggota keluarga. “Peraturan-peraturan ini,“ kata Martha, “kami buat berdasarkan musyawarah dan profesional.”

Yang juga tak bisa disepelekan, menurut Martha, “Semua harus dilakukan secara tertulis. Ada bukti hitam-putih yang mempunyai kekuatan hukum. Meskipun masih perusahaan keluarga, tidak bisa mentang-mentang pemilik ataupun anak berlaku seenaknya.” Praktik seperti itu sudah dilakukan sejak awal dan terus berlaku. “Tanpa aturan main yang jelas, banyak perusahaan keluarga akan terjerat konflik keluarga atau keluarga vs. manajemen,” ia mewanti-wanti.

Bila diamati, profesionalisasi bisnis keluarga belakangan juga menjadi tool yang banyak dipakai sejumlah perusahaan keluarga untuk meminimalkan kemungkinan munculnya konflik. Termasuk dengan mengembangkan model management in absentia – pemegang saham tidak terlibat langsung di operasional bisnis. Keluarga pemilik Grup Tudung (Garudafood) pun mengembangkan jurus itu. Seperti dijelaskan Sudhamek A.W.S., CEO Grup Tudung, pihaknya mengusahakan agar yang tampil di manajemen operasional bisnis dari kalangan profesional, sedangkan pemegang saham di komisaris saja.

Di sisi lain Sudhamek juga mengakui meraih prestasi bisnis dengan latar belakang family business memang tidak mudah. Pasti mudah terjadi konflik bila tidak dikelola dengan baik. Hal itu dia rasakan berdasarkan pengalamannya di Garudafood yang diwariskan orang tuanya, Darmo Putro. Bagaimana tidak, orang tuanya yang berbisnis kacang dan tepung tapioka itu meninggalkan 11 anak – terdiri dari tujuh laki-laki dan empat perempuan, Sudhamek adalah anak bungsu – yang masing-masing sudah punya keturunan. Di sini butuh keterampilan dan seni mengelolanya agar keluarga tetap harmonis dan bisnis terus bisa melaju.

Contohnya, ketika Grup Tudung makin membesar, mulai ada persoalan para profesional nonkeluarga yang kariernya mentok karena terganjal founding shareholder. Di sini ada tarik-menarik dua kepentingan. Di satu sisi perusahaan harus memberi tempat kepada profesional yang kinerjanya sangat bagus karena merekalah roda kemajuan perusahaan. Namun, di sisi lain juga tak bisa menggusur begitu saja posisi-posisi kunci yang masih diduduki kakak-kakak Sudhamek karena bagaimanapun mereka juga pemegang saham dan masih anggota keluarga.

Dalam kondisi tersebut, Sudhamek yang didapuk menjadi pemimpin bagi keluarganya mencoba meyakinkan pelan-pelan dengan pendekatan hati ke saudara-saudaranya. “Pada saat itu, saya berbicara pada kakak-kakak bahwa pada tingkatan tertentu mereka tidak lagi bisa mengimbangi keputusan perusahaan yang lebih besar. Mereka juga menyadari hal ini,” ujarnya. Sebagai manusia, pasti ada perasaan tertentu ketika harus kehilangan posisi, tetapi untung kakak-kakaknya legowo. “Kalau ada perasaan tertentu, itu manusiawi. Shareholder itu kan tidak hanya soal uang, tetapi juga power.”

Hanya saja, Sudhamek memang tidak serta-merta menghilangkan posisi kakak-kakaknya, melainkan dengan strategi stepping to side. Minggir, tidak langsung turun. “Yang di atas didorong ke kanan agar yang di bawah bisa naik,” mantan Presiden Direktur PT Trias Sentosa Tbk. ini mendeskrispsikan. Pola itu perlahan terus digulirkan hingga mereka tidak aktif lagi. Praktis, kini kakak-kakaknya hanya sebagai shareholder atau komisaris. Adapun yang masih aktif sebagai direktur, selain Sudhamek, hanya kakak perempuannya yang ke-10, sebagai Direktur R&D. Itu pun karena latar belakang profesionalnya: pernah menjadi kepala laboratorium sebuah perusahaan dan pernah juga di Gudang Garam.

“Izin memimpin perusahaan saya kantongi, tapi tidak asal saya pakai. Kami pakai management by heart dan dengan bahasa hati, sehingga mereka mengerti dan tidak khawatir dengan yang kami lakukan,” ungkap pria yang juga pernah menjadi orang kepercayaan Grup Djuhar itu. “Orang kalau di-wong-kan, akan ngerti. Kakak saya orang yang rasional. Mereka juga melihat bahwa saya tidak punya ambisi menguasai perusahaan seluruhnya.”

Ibrahim Risjad, konglomerat papan atas yang dulu bersama Gang of Four (Liem Sioe Liong, Sudwikatmono, Djuhar Sutanto dan Ibrahim Risjad) yang punya 300-an perusahaan, memiliki cara lain. Dia mencoba meminimalisasi konflik dengan memberi mainan berbeda-beda ke masing-masing anaknya. Logikanya simpel, kalau sudah disibukkan dengan urusannya sendiri, orang cenderung tak akan mengganggu saudaranya, tidak usil.

Sebagaimana dijelaskan Amirsyah Risjad, putra tertua Ibrahim Risjad yang juga Vice Chairman Grup Risjadson, dia dan saudaranya diberi peran sendiri-sendiri di grup bisnis milik ayahnya itu. Amirsyah, sebagai anak tertua, ditugasi sebagai vice chairman di holding company. Lalu, adiknya yang kedua, Rizal Risjad, lebih banyak ditugasi mengurus bisnis tambang (Berau Coal, dll.).
Anak ketiga, Dina Risjad, mengembangkan bisnis properti sendiri. Lalu, Deddy M. Risjad, bertanggung jawab mengelola bisnis perdagangan. “Semuanya ada 7 anak. Anak kelima yang mengelola keuangan. Sedangkan yang dua masih sekolah di Amerika,” ujar Amirsyah beberapa waktu lalu. Dengan cara diberi peran dan mainan sendiri-sendiri, mereka akan fokus pada tanggung jawab masing-masing. Grup Risjadson sendiri kini fokus ke tiga pilar bisnis: makanan, energi dan pembangkit listrik.

Rupanya, jurus keluarga Risjadson setali tiga uang dengan yang dilakukan pemilik Grup Sido Muncul. Dijelaskan Irwan Hidayat, Presdir PT Sido Muncul, pihaknya pun terus mencoba meredukasi kemungkinan konflik, antara lain dengan memberikan mainan sendiri-sendiri. Maklum, Irwan dan keempat adiknya juga punya putra-putri yang telah memasuki dunia kerja. Sekarang dari lima bersaudara itu, telah lahir 13 cucu atau generasi ke-4 — tak kurang dari 9 di antaranya telah bekerja. Ke-13 orang itu memiliki porsi saham yang sama di Sido Muncul.

Irwan dan saudara-saudaranya berusaha mengembangkan perusahaan sebaik mungkin agar memiliki banyak anak usaha. Tujuannya, agar semua anak dan keponakannya dapat menjadi “komandan” dalam perusahaan. “Kalau perusahaan cuma satu dan yang punya ada 13 orang ya bisa berantem. Jadi, kami kembangkan usahanya,” ujar Irwan. Tak mengherankan, di Sido Muncul sudah muncul banyak anak usaha, mulai dari perusahaan distribusi di sejumlah kota besar, bisnis MLM, hingga hotel. “Pokoknya, kami kembangkan banyak usaha agar satu usaha bisa dikelola 1-2 orang,” Irwan menjelaskan resepnya.

Namun, Irwan menegaskan resep terpenting dalam mencegah konflik hanyalah dengan membangun kerukunan keluarga. “Yang penting, kami sekeluarga ini akur. Saya sampai pernah bilang, daripada perusahaan ini jadi besar tapi dalam keluarga saling bermusuhan, lebih baik segini saja tapi keluarga akur,” katanya menegaskan. Dia menilai soal kerukunan ini dipengaruhi orang tuanya. Ayah-ibunya selalu mencontohkan sikap saling menyayangi dan menjaga hubungan baik dengan saudaranya. Ini pula yang sekarang selalu diterapkan Irwan dalam keluarganya. “Kalau saya dan adik-adik saya bertengkar, nanti anak-anak kami juga begitu.”

Selain itu, bila ada masalah dengan keponakan-keponakannya, “Saya akan memilih menasihati anak saya saja. Tidak mungkin saya menasihati pihak yang berbeda pendapat. Jadi, masing-masing jangan memarahi anak orang lain.” Irwan juga percaya bahwa kerukunan dan kasih sayang itu datang dari Tuhan. “Menyayangi orang itu tidak perlu belajar. Kita doa dan minta saja pada Tuhan,” katanya. Yang pasti, karena sangat peduli pada kerukunan itu pula, hotel yang akan dibangunnya dinamai Tentrem.

Pendapat Irwan paralel dengan kondisi yang terjadi di Garudafood. Sudhamek mengakui pula, keutuhan keluarga dalam menjalankan bisnis tidak terlepas dari nilai yang telah ditanamkan orang tuanya. “Karakter keluarga sifatnya dominan, keras, tetapi menjunjung nilai persatuan. Ada perbedaan pendapat, itu biasa, tetapi rukun kembali. Saya relatif mudah karena punya saudara yang seperti itu.”

Dalam hal ini aspek-aspek spritual dan sosial juga menjadi hal yang penting, jangan hanya mengejar sisi materiil (duniawi). “Kami selalu diajarkan kunci sukses itu lahir dari kejujuran, keuletan, ketekuan yang diiringi dengan doa. Nilai yang diajarkan pendiri, kami hidup di dunia harus berlandaskan spiritualitas,” ujarnya. Nilai-nilai itu pula yang terus membingkai 11 anggota keluarga pemilik Grup Tudung dan anak-cucunya sehingga mereka tetap rukun – walaupun agama dan kepercayaan yang dianut berbeda-beda.

PT Jamu Jago Semarang juga sangat layak dijadikan tempat belajar bagaimana membesarkan bisnis keluarga nir konflik . Perusahaan yang dirintis T.K. Suprana ini sekarang dikelola generasi keempat, anak dan para keponakan Jaya Suprana. “Kami eksis dan tak ada konflik karena falsafah Jawa yang kami anut. Falsafah itu bukan saja menjadi basic value perusahaan Jamu Jago, tetapi juga menjadi basic value kami dalam berperilaku dalam kehidupan pribadi dan masyarakat,” ujar Jaya yang juga pendiri Musem Rekor Indonesia-Dunia (MURI).

Contohnya, keluarga pemilik Jamu Jago yang begitu mementingkan persatuan anggota keluarga itu juga tampak dari sikapnya yang membenarkan prinsip Jawa “Mangan ora mangan sing penting kumpul”. Makan atau tidak makan yang penting bisa kumpul rukun. “Tidak ada cerita perebutan kekuasaan di antara kami. Sudah ditekankan oleh leluhur kami bahwa kekuasaan itu menjadi sebuah beban yang punya tanggung jawab tinggi,” kata Jaya. Keluarga Jamu Jago pun yakin kebenaran falsafah “Rukun agawe santoso” (rukun membuat kuat dan hebat). Prinsip itu sebenarnya mirip dengan konsep yang diimplementasi Google, “Don’t be evil!”. Kalau ingin maju, jangan bersikap jahat atau mencurangi. Sesuai dengan hukum timbal-balik, siapa yang berbuat jahat akan menuai badai.

Yang juga menarik, masih soal bagaimana menjaga kerukunan keluarga Jamu Jago, ada peraturan tak tertulis yang dijalankan dari genenerasi pertama hingga sekarang. “Agar tidak dikacaukan pihak ketiga, ada peraturan tak tertulis tapi berlaku mutlak, bahwa menantu laki-laki atau perempuan tak boleh ikut-campur urusan perusahaan. Para menantu harus berada di luar garis. Ini tak bisa ditawar,” ungkap Jaya beberapa waktu silam.

Jaya menjelaskan, seorang pria atau wanita yang bakal menjadi anggota keluarga Jamu Jago biasanya akan sulit diterima seluruh anggota keluarga kalau di awal sudah menunjukkan niat turut-campur urusan perusahaan, apa pun alasannya. Tak hanya itu, juga sudah ada kesepakatan di antara keluarga generasi ke-3 bahwa yang boleh menjadi pemilik saham hanya keturunan langsung dari ke-4 bersaudara anak-anak T.K. Suprana. Yang lain tidak boleh. Ini bagian dari cara menghindari konflik sejak awal.

Dalam hal ini, fungsi musyawarah dalam keluarga untuk menghasilkan kesepakatan bersama merupakan hal yang kelewat penting. Terutama untuk merumuskan rambu-rambu yang bisa mencegah benturan kepentingan dan konflik internal. Misalnnya, kesepakatan dalam hal pembagian keuntungan dan risiko kerugian, juga aturan bila ada anggota keluarga yang berkarier di perusahaan keluarga dan kalau ada anggota keluarga yang punya bisnis sendiri.

Di Sariayu Martha Tilaar, contohnya, ada kesepakatan keluarga bahwa perusahaan akan fokus pada industri kecantikan dan fashion. Sebab itu, semua usaha yang dilakukan pribadi-pribadi dalam keluarga tidak boleh bertentangan dengan bisnis utama perusahaan tadi. Di luar bisnis utama ini, masing-masing boleh mengembangkan bisnis pribadi dengan tanggung jawab masing-masing. Lalu, soal anggota keluarga yang ingin berkarier, di antara keluarga pemegang saham juga sudah sepakat bahwa generasi kedua diwajibkan untuk memulai dari bawah dan belajar dari para profesional. Penilaian kerjanya pun didasarkan pada prestasi mereka selama berkarya, bukan pada senioritas mereka dalam keluarga.

Di Grup Tudung jurus itu juga disepakati. Sudhamek menjelaskan, jika generasi penerus ingin masuk ke perusahaan keluarga, tetap ada aturannya. “Meskipun mereka mayoritas lulusan luar negeri dan lulusan S-2, mereka harus punya pengalaman kerja minimal tiga tahun di perusahaan lain,” dia menjelaskan aturan keluarganya. Jadi, bisa dibilang lebih berat dari profesional lainnya. “Dengan bekerja di tempat lain, mereka akan bisa mempersiapkan diri menjadi profesional yang baik, tidak sok jadi bos.”

Memang, tak bisa dielakkan, ketika bisnis keluarga terus membesar, mutlak butuh forum yang bisa mewadahi seluruh anggota keluarga pemegang saham agar terus selalu rukun sehingga ketika ada masalah kecil, bisa terdeteksi dan terselesaikan, tak sampai membesar. Di Sariayu Martha Tilaar, contohnya, ada mekanisme rapat bulanan untuk mengetahui perkembangan dan membahas secara musyawarah masalah-masalah yang timbul. Di Garudafood pun demikian. Sejak awal 2009 mulai dibentuk family council, wadah untuk menampung shareholder dari keluarga untuk bisa diskusi sekaligus memonitor perusahaan dari waktu ke waktu. Ke depan, family council ini juga akan dibuat untuk generasi ke-3 (anak dan keponakan Sudhamek yang sekarang berjumlah 24 orang), tetapi forumnya terpisah.

Ya, konflik keluarga memang harus dihindari. Memang, di semua perusahaan keluarga umumnya yang membesarkan bisnisnya adalah shareholderyang notabene anggota keluarga. Namun juga mesti dicatat, biasanya yang menghancurkan adalah keluarga pula. Terutama, karena adanya konflik yang merusak. Maka, tak salah memegang prinsip seperti diyakni Irwan Hidayat: “Jika saudara rukun, tanah akan jadi emas”. Anda pun pasti setuju!(SWA)

04 April, 2010

SHOLAT JUM’AT LEBIH BAIK DARIPADA BERJUAL BELI

Wa idza nudia li sholati min yaumil jum’ati fas’au ila dzikrillahi wa dzarul bai’ dzalikum khoirul lakum inkuntum ta’lamuun.

Terjemah bahasa bebas :
Jika seruan sholat jum’ah sudah di kumandangkan , cepat-cepatlah menuju masjid untuk sholat dan tinggalkanlah jual beli, (sholat jum’ah) itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Pada akhir ayat diatas ditegaskan “jika kamu mengetahui”, berarti ada rahasia , kenapa kita harus cepat2 berangkat ke masjid dan meninggalkan jual beli, baik menjual jasa sebagai pegawai, karyawan atau menjual barang sebagai pedagang.

Orang yang sakit perut sampai melilit pasti mengingat-ingat kenapa perutnya sakit sedemikian hebatnya, oh ternyata saya tadi terlalu banyak makan rujak atau sambal, kalau sedang melilit pasti menyesal kenapa dia tadi makan sambal banyak2, kalau tahu mau sakit pasti tidak akan makan sambal banyak2. penyesalan terjadi kemudian.

Hubungan dengan ayat diatas apa ?, kadang menurut kita berdagang dan bekerja lebih baik buat hidup kita dari pada harus pergi ke masjid dan sholat jum’at, kita merasa sayang karena pembeli sedang antri memberi kita uang, atau pekerjaan sedang penting2 nya. Allah SWT mengingatkan bahwa sholat lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Apanya yang baik bagi kita ?, setiap kita pasti akan mati, dan setelah mati maka jual beli yang kita anggap penting tadi menjadi tidak berguna karena lembaran kertas yang kita sebut sebagai uang itu tidak kita bawa ke kubur, siapa yang menikmati ? akhirnya hasil jual beli tadi yang menikmati adalah yang masih hidup. Sedangkan kita, apa yang kita bawa ? amal. Amal yang mana ? amal dimana kita menutup kedai kita dan kemudian mandi dan berwudhu memilih pakaian yang bagus, memakai minyak wangi dan berangkat untuk menunaikan sholat jumat. Amal sholeh itulah yang menemani kita di alam kubur, saat itu dimana tidak ada teman yang mau menemani kita.

Bagaimana dengan yang tidak sholat jum’at ?
Sehingga bagi yang tidak berangkat ke sholat jum’ah, tidak akan dapat apa2, hasil uangnya dipakai oleh yang masih hidup, amalnya juga kosong, tidak bawa apa2, hanya tumpukan dosa karena tidak mau sholat jum’at, dosa2 itu yang akhirnya membawanya mendapat adzab neraka yang mengerikan.

Di dunia ini, kalau tubuh kita kemasukan satu butir batu kecil yang tidak lebih besar dari kuku jari kita dan berada di ginjal yang disebut batu ginjal, maka kita akan merasa sangat sangat kesakitan, badan sebesar apapun, pendekar setinggi apapun jika ada batu kecil di ginjalnya pasti akan merintih kesakitan, kepala serasa berputar2, keringat dingin mengucur, badan menggigil, dan meraung2. itu hanya karena batu yang sangat kecil.

Di akherat kelak, tubuh kita ini akan dimasuki batu berapi yang besar menyala2, batu neraka itu jika didekatkan ke telapak kaki, maka otak kita akan mendidih, demikian dahsyatnya sehingga membayangkan pun kita akan merinding, batu ginjal menjadi tidak ada apa2 nya dibanding batu neraka, batu neraka itu dimasukkan kedalam tubuh orang2 yang lebih memilih berjual beli / berdagang / bekerja dll dari pada pergi ke masjid untuk sholat jum’at. Sekali lagi akhir ayat yang kami sebutkan tadi berbunyi “Dzalikum khoirul lakum in kuntum ta’lamuun” sholat jum’ah itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Oleh karena itu , kami mengingatkan diri kami sendiri dan mengajak para jamaah sekalian , marilah, jika seruan sholat pada hari jum’at sudah berkumandang, kita tinggalkan jual beli, pekerjaan, hiburan dan kegiatan dunia yang lain untuk menuju masjid untuk mengerjakan sholat jum’ah berjamaah yang hukumnya wajib bagi muslim laki2.

Seandainya saja, seluruh penduduk negeri ini takut siksa batu neraka tadi dan tergerak hatinya untuk semuanya pergi ke masjid, lalu lintas sepi, toko2 mal2 pasar2 stasiun terminal bandara semua berhenti , orang2 tidak boleh berkeliaran yang non muslim tinggal di rumah masing2, dan yang muslim pergi ke masjid, hanya butuh ½ - 1 jam untuk mengerjakan sholat jum’at, maka pasti barokah dari Allah SWT akan terlimpah, rizqi akan diberikan tercurah dari langit dan dari bumi, dengan syarat semua penduduk daerah itu beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.

Apakah mungkin demikian ?
Kenapa tidak , ketika hari raya umat hindu Bali yaitu Nyepi, seluruh penduduk pulau itu baik beragama hindu maupun bukan, baik turis maupun bukan, semua tidak boleh beraktifitas, tidak boleh menghidupkan api, semua harus tinggal di dalam rumah, bandara ditutup, tempat wisata ditutup, toko mal jalan raya dan seluruh perniagaan bisa dihentikan. Sehari penuh.

Masak hanya untuk 1 jam saja tidak mungkin ? sangat mungkin, semuanya bergantung kepada tingkat keimanan para penentu kebijakan dan pembuat aturan. Sekali lagi, pergi ke masjid untuk sholat jum’at itu lebih baik jika kamu mengetahui.

Di tengah kota solo ada sebuah toko yang meminta para pembeli yang antri untuk keluar toko karena sudah mendekati waktu adzan Jum’at, mereka diminta kembali lagi nanti setelah sholat , toko itu bernama toko santri, apakah tidak rugi ? tidak. Allah SWT maha kaya, lebih baik mencari keuntungan akhirat dari pada keuntungan dunia yang sesaat ini.

17 Oktober, 2009

BEKAS SUJUD SEORANG MUKMIN

(Perilaku positif orang yang sholat)


سيماهم فى وجوههم من أثر السّجود.........

“Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud” demikianlah Al Qur’an Surat Al Fath (48) ayat ke 29 menyebut ciri khas orang yang beriman adalah ada bekas sujud di wajahnya. Apakah bekas itu harus berupa fisik ? Apa saja pengaruh rajin sholat terhadap perilaku sehari-hari ?

Sholat adalah kewajiban bagi setiap orang muslim, sholat adalah pembeda antara orang yang berserah diri (muslim) dengan yang menutupi dan menolak kebenaran (Kafir).

Ciri khas orang sholat dapat dilihat dari ajaran ritual sholat itu sendiri, yang dikenal dengan rukun dan fadhilah sholat, antara lain :

1. Menghargai waktu. Ibadah sholat tidak akan diterima jika tanpa memperhatikan waktunya, sebelum waktu adzan, sholat apapun tidak diterima, dan setelah waktu habis, sudah berganti nama sholatnya.

Anugerah paling berharga di dunia ini adalah waktu. Betapa tidak bergunanya harta dunia betapapun banyaknya jika tidak ada waktu untuk menikmatinya. Transaksi bernilai milyaran dolar sekalipun tidak ada nilainya jika sudah tidak ada “nanti sore” (kiamat).

2. Menjaga kebersihan. Sholat tidak akan diterima sebelum bersuci. Ibadah tidak ada pahalanya tanpa memulai dengan yang bersih.

Seorang mukmin tidak akan pernah mengotori harta nya dengan sesuatu yang bukan miliknya. Korupsi, mencuri, mengurangi timbangan, menipu, memakan harta haram dan lain-lain. Bersih badan, bersih hati, bersih harta, bersih kata dan bersih sikap.


3. Mengutamakan keikhlasan. Segala sesuatu ditentukan niatnya, sholat tanpa niat tidak akan berarti apa-apa. Niat ikhlas hanya karena Allah SWT. Tidak mengharap pengaruh, pujian, harta dan dunia. Niat kepada selain Allah SWT hanya akan menghanguskan nilai sholat itu.

Mukmin yang sholat terbiasa beramal dengan iklhas, tidak mengharap pujian dan sanjungan. Ibadahnya tidak akan ditukar dengan sekeping harta dunia. Yang dicari hanya pahala dan ridho dari Allah SWT.

4. Menyukai keteraturan. Urutan gerak dalam sholat sangat teratur, tidak boleh menambah dan mengurangi atau mendahulukan gerak satu dari gerak yang lain. Tidak boleh rukuk sebelum takbir, tidak boleh sujud sebelum rukuk dan lain-lain.

Hidup mukmin sangat teratur, tidak ada kata “seenaknya” atau “semaunya” . Orang mukmin itu gampang diatur oleh aturan yang baik, selalu mematuhi aturan, tidak ada bebas yang tanpa batas.

5. Menjaga sikap rendah hati. Kepala sebagai sesuatu yang dihormati dan dihargai harus diletakkan sejajar dengan kaki ketika sujud. Kebesaran dan tingginya jabatan harus tunduk dibawah kebesaran Allah SWT.

Rendah hati berarti tidak sombong dalam ucap dan perilaku. Tidak menganggap pendapatnya paling benar atau tidak mau mengalah walaupun salah. Tidak meremehkan orang lain.

6. Menghormati pemimpin. Seluruh gerak sholat berjamaah harus mengikuti gerakan Imam sholat, tidak boleh mendahului bahkan bersama-sama pun tidak boleh. Nabi SAW pernah mengimami sholat sambil duduk karena sakit. Beliau bersabda وإذا صلىّ جاَلسًا فصلوا جلوساً Bahkan jika imamnya sholat sambil duduk maka makmumnyapun harus sambil duduk. (HR Bukhori Muslim, no 230) Setiap mukmin siap dipimpin oleh siapa yang lebih pandai agamanya. Siap dipimpin dan siap memimpin.

7. Menebarkan kedamaian. Akhir sebuah sholat, hukumnya wajib mengucapkan salam kedamaian dan menengok ke kanan dan ke kiri.


Pribadi yang rajin sholat, selalu melihat kondisi sekitarnya, tidak acuh tak acuh. Selalu ingin membuat tenang masyarakat sekitarnya. Perilaku nya tidak membuat tetangganya menjadi tidak damai dan tidak tenang. Tidak lengkap iman seseorang jika tetangganya tidak aman dari ucapan lesannya dan perilaku tangannya,

25 September, 2009

STRATEGI BISNIS ORANG CINA

STRATEGI BISNIS ORANG CINA

Diambil dari buku C.N.Chua

Ada sebuah nilai konfusius yang berpengaruh terhadap cara bisnis orang cina (umumnya orang Korea, Jepang dan Cina) yaitu prinsip REN QING yang berarti “perasaan kemanusiaan”. Intinya setiap hubungan bisnis selalu mengutamakan pengertian, saling memberi dan menerima dengan dasar simpati, bersedia saling berbagi dan tidak memikirkan diri sendiri.

Retaknya hubungan bisnis antara orang cina biasanya dapat diredam karena ada jasa baik yang pernah diterima, misalnya, Bapaknya pernah menanam budi baik kepadanya, sehingga balas budi menjadi lem perekatnya.

Orang cina lebih mau mendengarkan ungkapan perasaan mitra bisnis dibanding orang barat. Menurutnya, kontrak bisnis secara tertulis itu tidak penting, kalaupun ditulis hanya berisi kewajiban dan tanggung jawab masing masing. Kalau timbul masalah, mereka lebih memilih menyelesaikan dengan tatap muka dari pada meneiliti kontrak tertulisnya.

Dalam suatu perjanjian, orang cina lebih banyak mengisi secara longgar, sehingga jika terjadi masalah dikemudian hari, masih bisa di bicarakan. Tidak seperti orang barat yang kaku dan cenderung tidak menggunakan hati dalam berbisnis, segala sesuatu hanya tergantung kontrak tertulisnya.

Saya (pribadi) pernah mendapat pinjaman yang menurut saya tidak sedikit (Dua Milyard Rupiah), tanpa agunan, tanpa perjanjian, tanpa fee, ketika saya mengusulkan untuk ditulis dia bilang “Tidak Usah, saya percaya aja…”.

Orang cina, persatuan jaringannya sangat kuat, kalau ada yang menipu atau membawa lari uang (walaupun yang menipu adalah orang cina juga dan saudara sekalipun) maka penipu tadi tidak akan diterima oleh seluruh cina secara meluas, kabar sangat cepat menyebar untuk menolak berhubungan dengan si penipu tadi.

Orang cina tidak suka dengan pengacara atau notaris yang kerjanya mencatat hal-hal detil dan terperinci dari sebuah kontrak, membuat hubungan bisnis menjadi sangat kaku dan rumit. Mereka ingin mudah dan lebih manusiawi.

Oleh karena itu jika harus membawa notaris atau pengacara, maka pastikan / katakan bahwa orang cina tadi berhubungan dengan anda sebagai manusia bukan dengan pengacara, dia hanya petugas yang menulis untuk kepastian bisnis.

Orang barat menggunakan bahasa yang lurus dan jelas. Orang cina lebih banyak kepada pemahaman dan penafsiran kata-kata. Kebiasaanya adalah berbicara secara tidak langsung. Orang cina menghindari perkataan negatif dan tidak menyenangkan secara langsung, mereka jarang mengatakan “tidak”.

Orang cina tidak meminta secara langsung, biasanya kalau membutuhkan sesuatu, orang lain diharapkan mengerti kebutuhanya tanpa harus dikatakan.

Senjata yang terpendam pada hubungan bisnis dengan orang cina adalah senyumnya. Jangan salah mengartikan senyumnya dengan sebuah kelancaran bisnis nantinya. Umumnya mereka menyambut dengan senyum hangat, anda harus membalasnya dengan senyum juga.

Jagalah perkataan anda dan lebih cenderung DIAM. Jangan ceritakan hubungan bisnis anda dengan orang cina yang lain di depannya, karena kita tidak tahu hubungan peka apa antara dia dengan yang akan kita ceritakan. Lebih baik mengurangi kalimat.

Anda harus mengatakan kebenaran, walaupun tidak semua yang anda ketahui harus disampaikan, terutama yang harus disimpan untuk tidak diceritakan didepannya adalah rencana hubungan bisnis anda dengan orang cina yang lain.

Kalau semua “kartu” anda buka di atas meja, mereka tidak akan suka, karena seakan memaksa mereka juga harus demikian, itu yang tidak dia sukai. Bukalah kartu diatas meja hanya yang menurut anda akan berhasil saja.

Orang jepang beda dengan orang cina, orang jepang bisa sangat setia kepada anda, walaupun harga anda tidak bagus lagi. Kalau orang cina kesetiaan bermitra bisnis ini kalah dengan keuntungan, jika anda jual lebih mahal dari orang lain maka jangan harap hubungan bisnis akan lancar dn langgeng.

Sebenarnya orang cina tidak begitu suka dengan orang yang bukan cina memakai bahasa cina secara fasih, anda hanya cukup mengetahui beberapa istilah saja sudah cukup, misal kata selamat, itu sudah menandakan anda peduli dan menghormati budaya mereka.

Jangan mencoba menjadi orang cina, berlakulah seperti bisnisman apa adanya anda, mereka tidak suka anda menggunakan tata cara mereka anda gunakan untuk berbisnis.

Jangan terlihat agresif dalam menjual, hindari kalimat dan sikap pamer dan sikap mengancam. Pemaksaan akan membuat mereka tersinggung dan surut kebelakang.

Saat berunding, usahakan tidak di tempat tinggalnya, hal itu akan membuat mereka merasa “lebih kuat” dalam memaksa anda, gunakan kantor anda atau tempat netral seperti penginapan atau restoran.

11 September, 2009

Kurma: Keajaiban dan Manfaatnya Untuk Buka Puasa



Tidak salah lagi, kurma sudah pasti jadi makanan favorit khas Ramadhan. Sebagai makanan pembuka, kurma memang berada di urutan paling atas yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. Tapi kita mungkin belum begitu mengetahui ada apa di balik buah kurma itu sebenarnya. Manfaat apa saja yang ada dalam buah kurma sehingga Rasul yang menganjurkan kurma sebagai salah satu menu buka puasa kita?

Sejarah kurma

Kurma berasal dari jazirah Arab (Timur Tengah), dan nama latinnya adalah Phoenix dactilyfera. Dinamakan begitu konon karena memang ada hubungannya dengan burung Phoenix yang bisa bereinkarnasi setiap kali ingin mati—Ini kepercayaan orang Mesir dan Yunani kuno.

Beberapa tahun ini, beberapa peneliti Israel mulai melirik untuk membudidayakan pohon kurma (seperti dilansir LiveScience.com). Israel menanam biji kurma yang usianya sampai 2000 tahun. Sampai sekarang, nih pohon baru setinggi 30 cm. Rencananya sih mereka bakal meneliti DNA pohon itu biar tahu bisa tidak pohon zaman purba memberikan manfaat buat kehidupan modern.

Manfaat kurma

Banyak manfaat kurma yang baru terkuak di zaman ini, khususnya buat kesehatan. Dari Salman ibn 'Aamir, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian akan berbuka puasa, maka berbukalah dengan kurma sebab kurma itu berkah, kalau tidak ada, maka dengan air karena air itu bersih dan suci.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Kenapa mesti kurma? Jika kita berbuka puasa, organ pencernaan kita (khususnya lambung) butuh sesuatu yang lembut biar bisa bekerja lagi dengan baik. Jadi makanannya harus yang mudah dicerna dan juga mengandung gula dan air dalam satu makanan. Tidak ada makanan yang mengandung gula dan air yang lebih baik daripada yang disebutkan oleh hadits Rasul. Nutrisi makanan yang paling cepat bisa dicerna dan sampai ke darah itu adalah zat gula, terlebih makanan yang mengandung satu atawa dua zat gula (kalau tidak glukosa, ya sukrosa).

Nah, untuk hal ini kurma adalah makanan yang paling baik. Kurma mengandung zat gula yang tinggi yaitu antara 75-87% dan glukosanya sebanyak 55%, fructose (fraktosa) 45% lebih tinggi dari jumlah protein, minyak dan beberapa vitamin (seperti vitamin A, B2, B12), dan sejumlah zat penting laen kayak kalsium, phosphor, potassium, sulfur, sodium, magnesium, cobalt, seng (zinc), florin, nuhas (tembaga), salyolosa, dan sebagainya. Fraktosa bakal diubah jadi glukosa dengan cepat dan langsung diserap oleh organ pencernaan, lantas dikirim ke seluruh tubuh, khususnya ke organ-organ inti seperti otak, syaraf, sel darah merah, dan sel pembersih tulang.

Seperti yang kita ketahui, di ujung puasa kita setiap harinya, glukosa dan insulin dalam darah yang datang ke katup hati akan bergetar. Artinya proses buka puasa kita bakal meminimalisir pemakaian glukosa yang diambil dari organ hati dan sel-sel ujung (seperti otot-otot en sel syaraf) jadi sesuatu yang bisa menghilangkan setiap zat yang terkandung dalam gelokogen hati. Saat-saat seperti ini, organ-organ sangat bergantung untuk mendapatkan energi dari CO2 (karbondioksida) kimiawi dan oksida glukosa yang terbentuk dalam hati dari asam amino dan gleserol.

Jadi, melentur dan memanjangnya organ penyerap makanan jadi sangat berarti. Maksudnya, penyerapan glukosa yang cepat di dalam katup pembuluh darah vena di hati akan masuk ke dalam organ hati untuk pertama kalinya, kemudian masuk ke sel otak, organ pencernaan, otot-otot, dan seluruh jaringan tubuh yang laen. Makanya, zat gula itu makanan terbaik buat tubuh karena bisa menghentikan oksidasi karbon kimiawi, memangkas zat-zat berbahaya dalam tubuh, dan bisa meminimalisir lemahnya serta gemetarnya organ pencernaan. Cukup rumit ya?

Dr. Hissam Syamsi Basya dalam tulisannya menjelaskan berdasarkan penelitian biokimia, satu kurma yang kita makan itu mengandung air 20-24%, gula 70-75%, 2-3% protein, 8,5% serat, dab sedikit sekali kandungan lemak jenuhnya (lecithine). Lain lagi dengan kurma mengkel (atau Ruthab) yang mengandung 65-70% air, 24-58% zatgula, 1,2-2% protein, 2,5% serat, dan sedikit mengandung lemak jenuh. Dr. Ahmad Abdul Ra’ouf en Dr. Ali Ahmad Syahhat pernah melakukan penelitian kimiawi dan fisiologi terhadap kurma, hasilnya? Menakjubkan! Coba lihat:

  1. Jika kita buka puasa dengan kurma ruthab atawa tamar, persentase kandungan zat gula kita akan naik, artinya bisa membantu mengilangkan penyakit anemia (kurang darah). Oya, ruthab itu artinya kurma yang mengkel, yang masih segar, dan juga matang di pohon. Nah, kalo tamar itu kurma matang kering yang banyak terdapat di Indonesia (misalnya yang banyak dijual di Pasar Tanah Abang, Jakarta).
  2. Waktu lambung kosong karena tidak makan seharian, pas buka, lambung, akan lebih gampang mencerna dan menyerap makanan kecil yang mengandung gula, malah lebih cepat dan maksimal lagi.
  3. Kandungan zat gula dalam ruthab dan tamar (tentunya dalam bentuk kimia sederhana) menjadikan proses pencernaan di lambung jadi sangat mudah, soalnya 2/3 zat gula yang ada dalam tamar dan ruthab bisa meningkatkan kadar gula dalam darah dalam waktu yang singkat.
  4. Selain itu, kita juga tidak perlu minum banyak-banyak lagi sewaktu buka jika kita makan ruthab atau tamar, karena sudah mengandung air 65-70%?! Tetapi sangat tidak dilarang untuk minum pun.

Subhanallah. Tidak heran jika Rasulullah menganjurkan kurma sebagai salah satu makanan pembuka puasa kita yang utama. (in/sa/berbagaisumber)

http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/kurma-keajaiban-dan-manfaatnya-untuk-buka-puasa.htm


Air Putih Untuk Buka Puasa



Dari http://www.eramuslim.com/berita/tahukah-anda/air-putih-untuk-buka-puasa.htm

Ketika waktu berbuka, kebanyakan dari kita—jujur saja—lebih tertarik pada air minum yang dingin, berwarna, seperti air jeruk, sirup, kola, dan sebagainya. Padahal, di atas semua itu, air putihlah yang utama. Kenapa?

Air dalam tubuh diantaranya berfungsi menjaga kesegaran, membantu pencernaan dan mengeluarkan racun. Namun, tahukah Anda, ternyata banyak manfaat yang direguk dari air putih, selain nikmatnya kesegaran, apalagi setelah seharian berpuasa.
Banyak orang yang tidak mengetahui khasiat air selain untuk menghilangkan dahaga saja. Air dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dengan cara yang mudah dan murah. Berikut beberapa manfaat air putih yang mungkin dapat kita jadikan acuan saat akan mengkonsumsi minuman di luar dari air putih.

1. Memperlancar Sistem Pencernaan

Mengkonsumsi air dalam jumlah cukup setiap hari akan memperlancar sistem pencernaan sehingga kita akan terhindari dari masalah-masalah pencernaan seperti maag ataupun sembelit. Pembakaran kalori juga akan berjalan efisien.

2. Air Putih Membantu Memperlambat Tumbuhnya Zat-Zat Penyebab Kanker, plus mencegah
penyakit batu ginjal dan hati.
Minum air putih akan membuat tubuh lebih berenergi.

3. Perawatan Kecantikan Bila kurang minum air putih, tubuh akan menyerap kandungan air dalam kulit sehingga kulit menjadi kering dan berkerut. Selain itu, air putih dapat melindungi kulit dari luar, sekaligus melembabkan dan menyehatkan kulit. Untuk menjaga kecantikan pun, kebersihan tubuh pun harus benar-benar diperhatikan, ditambah lagi minum air putih 8 – 10 gelas sehari.

4. Menyehatkan Jantung
Air juga diyakini dapat ikut menyembuhkan penyakit jantung, rematik, kerusakan kulit, penyakit saluran papas, usus, dan penyakit kewanitaan. Bahkan saat ini cukup banyak pengobatan altenatif yang memanfaatkan kemanjuran air putih.

5. Melangsingkan Badan
Air putih juga bersifat menghilangkan kotoran-kotoran dalam tubuh yang akan lebih cepat keluar lewat urine. Bagi yang ingin menguruskan badan pun, minum air hangat sebelum makan (sehingga merasa agak kenyang) merupakan satu cara untuk mengurangi jumlah makanan yang masuk. Apalagi air tidak mengandung kalori, gula, ataupun lemak. Namun yang terbaik adalah minum air putih pada suhu sedang, tidak terlalu panas, dan tidak terlalu dingin. Mau kurus?, minum air putih saja.

6. Tubuh Lebih Bugar
Khasiat air tak hanya untuk membersihkan tubuh saja tapi juga sebagai zat yang sangat diperlukan tubuh. Kita mungkin lebih dapat bertahan kekurangan makan beberapa hari ketimbang kurang air. Sebab, air merupakan bagian terbesar dalam komposisi tubuh manusia.

7. Penyeimbang tubuh .
Jumlah air yang menurun dalam tubuh, fungsi organ-organ tubuh juga akan menurun dan lebih mudah terganggu oleh bakteri, virus. Namun, tubuh manusia mempunyai mekanisme dalam mempertahankan keseimbangan asupan air yang masuk dan yang dikeluarkan. Rasa haus pada setiap orang merupakan mekanisme normal dalam mempertahankan asupan air dalam tubuh.

Air yang dibutuhkan tubuh kira-kira 2-2,5 l (8 – 10 gelas) per hari. Jumlah kebutuhan air ini sudah termasuk asupan air dari makanan (seperti dari kuah sup, soto), minuman seperti susu, teh, kopi, sirup. Selain itu, asupan air juga diperoleh dari hasil metabolisme makanan yang dikonsumsi dan metabolisme jaringan di dalam tubuh. Jadi ketika malam hari, pastikan cukup air putih masuk ke dalam tubuh.

Air juga dikeluarkan tubuh melalui air seni dan keringat. Jumlah air yang dikeluarkan tubuh melalui air seni sekitar 1 liter per hari. Kalau jumlah tinja yang dikeluarkan pada orang sehat sekitar 50 – 400 g/hari, kandungan aimya sekitar 60 – 90 % bobot tinja atau sekitar 50 – 60 ml air sehari.
Sedangkan, air yang terbuang melalui keringat dan saluran napas dalam sehari maksimum 1 liter, tergantung suhu udara sekitar. Belum lagi faktor pengeluaran air melalui pernapasan.

Seseorang yang mengalami demam, kandungan air dalam napasnya akan meningkat. Sebaliknya, jumlah air yang dihirup melalui napas berkurang akibat rendahnya kelembapan udara di sekitarnya.

Tubuh akan menurun kondisinya bila kadar air menurun dan kita tidak segera memenuhi kebutuhan air tubuh tersebut. Kardiolog dari AS, Dr James M. Rippe memberi saran untuk minum air paling sedikit seliter lebih banyak dari apa yang dibutuhkan rasa haus kita. Pasalnya, kehilangan 4% cairan saja akan mengakibatkan penurunan kinerja kita sebanyak 22 %! Bisa dimengerti bila kehilangan 7%, kita akan mulai merasa lemah dan lesu.

Asal tahu saja, aktivitas makin banyak maka makin banyak pula air yang terkuras dari tubuh. Untuk itu, pakar kesehatan mengingatkan agar jangan hanya minum bila terasa haus Kebiasaan banyak minum, apakah sedang haus atau tidak, merupakan kebiasaan sehat!
Jika berada di ruang ber-AC, dianjurkan untuk minum lebih banyak karena udara yang dingin dan tubuh cepat mengalami dehidrasi. Banyak minum juga akan membantu kulit tidak cepat kering. Di ruang yang suhunya tidak tetap pun dianjurkan untuk membiasakan minum meski tidak terasa haus untuk menyeimbangkan suhu. (sa/berbagaisumber)